Diplomat Rusia: Barat Telah Menjadi Kaki Tangan Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 19 September 2022, 10:05 WIB
Diplomat Rusia: Barat Telah Menjadi Kaki Tangan Ukraina
Ilustrasi/Net
rmol news logo   Negara-negara Barat telah menjadi kaki tangan Ukraina. Dengan terus menerus mengirimkan pasokan artileri dan sistem roket jarak jauh, Barat berperan  dalam perpecahan dan kejahatan terhadap warga sipil.

Wakil Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky, mengatakan pada Minggu (18/9) bahwa langkah Barat itu justru semakin membuat perang tidak akan berhenti, sementara Rusia telah menyiapkan negosiasi yang kemudian diabaikan Ukraina demi memenuhi ambisi Barat.  

"Memberikan artileri jarak jauh dan peluncur roket kepada rezim Kiev membuat mantan mitra Barat  menjadi kaki tangan kejahatan NaziUkraina terhadap warga sipil," tulisnya di akun Twitter-nya.

"Menjijikkan bahwa pasokan senjata adalah proyek bisnis yang menguntungkan bagi AS dan Inggris. Di mana "nilai-nilai Barat" yang terkenal itu?" kecamnya.

AS menjadi negara yang paling banyak mengirimkan bantuan militernya ke Rusia. Pada Agustus saja,  bantuan militer AS ditambah sebesar  3 miliar dolar AS, dan hingga awal September,  total bantuan AS menjadi sebesar 12,5 miliar AS.

Polandia tak mau kalah, negara ini mengirim bantuan militer mencapai hampir 2 miliar dolar AS.  Disusul kemudian dengan Inggris, Kanada, Jerman, dan beberapa negara lainnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Maret lalu baha negara-negara anggota aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan terus mendukung kemampuan Ukraina dalam mempertahankan diri melawan invasi militer Rusia.

Scholz menyatakan pasokan senjata akan terus dikirim ke Ukraina selama diperlukan. rmol news logo article

EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA