Medvedev: Terus Menerus Memasok Senjata ke Ukraina, Barat Menggiring Diri Menuju Perang Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 14 September 2022, 10:54 WIB
Medvedev: Terus Menerus Memasok Senjata ke Ukraina, Barat Menggiring Diri  Menuju Perang Nuklir
Presiden Rusia Dmitry Medvedev/Net
rmol news logo Langkah negara-negara Barat untuk terus-menerus membantu Ukraina demi mengalahkan Moskow kembali mendapat kritikan tajam dari mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Menulis di saluran Telegram pada Selasa (13/9), Medvedev mengatakan akibat kebodohannya Barat memimpin negara-negara itu mereka ke jalan perang nuklir lewat perang hibrida mereka melawan Moskow.

"Menyalurkan senjata dan dukungan tanpa henti ke Ukraina sambil berpura-pura tidak terlibat langsung dalam konflik, tidak akan berhasil," kata Medvede yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia,  seperti dikutip dari RT, Rabu (14/9).

"Proposal 'jaminan keamanan' yang diungkapkan oleh Kyiv pada Selasa adalah benar-benar prolog untuk Perang Dunia Ketiga," kata Medvedev, menyebutnya sebagai "seruan histeris" ke negara-negara Barat yang terlibat dalam perang proksi melawan Rusia.

Medvedev kemudian memastikan bahwa Rusia tidak akan diam jika Barat melanjutkan langkah mereka memasok senjata ke Kyiv.

"Kampanye militer Rusia akan bergerak ke tingkat berikutnya. Konflik akan mengambil nyawanya sendiri, seperti yang selalu terjadi pada perang," kata Medvedev, menambahkan bahwa Barat tidak akan bisa duduk tenang di rumah mereka yang bersih sambil menertawakan bagaimana mereka dengan hati-hati melemahkan Rusia dengan proxy.

"Semuanya di sekitar mereka akan terbakar," kecamnya.

Komentar mantan presiden Rusia itu datang setelah muncul publikasi proposal "perjanjian keamanan" Kyiv, yang dikembangkan di bawah pengawasan mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen.

Rancangan tersebut menegaskan bahwa AS dan sekutunya menjamin perbatasan Ukraina pra-2014 dengan senjata, amunisi, bantuan keuangan dan pelatihan, serta berkomitmen untuk mempertahankan sanksi terhadap Rusia selama yang diinginkan Kyiv, dan menyerahkan semua properti Rusia yang disita ke Ukraina. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA