Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Guterres menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka dan berharap yang terluka agar cepat sembuh.
Pernyataan itu menegaskan kembali bahwa setiap serangan terhadap warga sipil dan fasilitas sipil, termasuk misi diplomatik, dilarang keras oleh Hukum Humaniter Internasional.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) juga mengutuk serangan itu di akun Twitter-nya.
"Mengingat peristiwa baru-baru ini, UNAMA menekankan perlunya otoritas de facto untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat serta misi diplomatik," cuitnya, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (6/9).
Sedikitnya 25 orang, termasuk dua staf kedutaan Rusia, tewas dan 15 lainnya terluka dalam bom bunuh diri yang terjadi di dekat pintu masuk kedutaan tersebut.
Polisi mengatakan penyerang ditembak mati oleh penjaga bersenjata saat dia mendekati gerbang, dalam salah satu serangan pertama sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu.
Kelompok militan Negara Islam Provinsi Khorasan (IS-K) memposting pesan di situsnya pada hari Senin mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
BERITA TERKAIT: