Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko mengungkapkan bahwa perasaan pribadinya dan pandangannya sebagai negarawan terjalin dalam sikapnya terhadap Ukraina.
"Bagi saya, saya memiliki sikap yang sangat baik terhadap Ukraina, tidak ada yang buruk tentang mereka. Mereka bukan Nazi. Nazi adalah orang-orang yang berada di puncak hierarki," katanya, seperti dikutip dari
Belta, Jumat (26/8).
Hubungan Belarus dan Ukraina semakin memburuk setelah Rusia meluncurkan invasinya ke Ukraina. Belarusia dituding menjadi bagian dari invasi itu dengan menyediakan wilayahnya untuk digunakan pasukan Rusia meluncurkan serangan. Selain dikecam oleh Ukraina, Belarusia juga ikut mendapat sanksi dari Barat.
Di luar ketegangan itu, Lukashenko mengungkapkan betapa sesungguhnya ia sangat menghormati warga Ukraina. Bagaimana pun Belarusia dan Ukraina saling bertetangga berasal dari bangsa yang sama, Slavia.
"Mereka adalah tetangga kita. Kita tidak bisa memilih tetangga kita, saya sudah sering mengatakannya. Tetangga dipilih oleh Tuhan. Karena mereka adalah hadiah dari Tuhan, kita harus memperlakukan mereka dengan tepat. Mereka juga satu bangsa dengan kita, sama-sama orang Slavia. Kita semua berasal dari akar yang sama. itu sebabnya, secara keseluruhan, saya selalu mengagumi Ukraina,†papar Lukashenko.
Perlu untuk mengucapkan selamat kepada semua rakyat Ukraina di Hari Kemerdekaannya yang jatuh pada 24 Agustus lalu, menurutnya, meskipun hubungan Belarusia dan Ukraina tengah compang-camping.
Lukashenko juga mengisahkan bahwa kakek buyutnya terkubur di suatu tempat antara Chernigov dan Kiev. Nama belakangnya pun menyiratkan dari mana sesepuhnya berasal.
Pidato ucapan selamat itu kemudian mendapat tanggapan dari politisi Ukraina yang kemudian mengecam dan mengancam Lukashenko. Sebagai tanggapan, Kantor Kejaksaan Agung Belarusia telah membuka penyelidikan kriminal terhadapnya. Namun, Lukashenko menegaskan bahwa ia bahkan tidak mempedulikan politisi itu.
BERITA TERKAIT: