Ditanya di parlemen pada Kamis (5/5) tentang perubahan baru-baru ini pada pembelian senjata baru AS oleh Taiwan, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng menyebutkan alasannya.
“Harganya terlalu tinggi, di luar kemampuan negara kita,†ujarnya, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (6/5).
Dua pembelian senjata lainnya - sistem artileri Howitzer Self-Propelled Medium M109A6 dan rudal anti-pesawat Stinger bergerak juga telah ditunda.
Stinger Raytheon Technologies sangat diminati di Ukraina, di mana mereka telah digunakan untuk melawan pesawat Rusia, tetapi pasokan AS telah menyusut dan ada rintangan yang signifikan untuk memproduksi lebih banyak senjata anti-pesawat.
Chiu mengatakan mereka telah menandatangani kontrak untuk Stingers dan membayarnya, dan mereka akan menekan Amerika Serikat untuk mengirimkannya.
“Kami tidak melihat penjualan senjata sebagai masalah sepele, dan kami memiliki rencana cadangan,†tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Taiwan mengatakan Amerika Serikat telah menawarkan alternatif untuk M109A6, termasuk peluncur roket berbasis truk yang dibuat oleh Lockheed Martin yang disebut Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS.
Chiu mengatakan mereka masih mempertimbangkan pilihan mereka untuk itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: