Pusat tersebut, EUCOM Control Center of Ukraine (ECCU), akan mengoordinasikan dan mempercepat pengiriman bantuan militer dari lebih dari 40 negara, menurut seorang pejabat, seperti laporan
CNN, Selasa (26/4).
Bersama dengan personel AS, pusat itu akan dijalankan oleh perwakilan dari setidaknya 15 negara lain yang mendukung Kiev.
Ini berarti Jerman telah setuju untuk ikut bersama negara lain mengirimkan bantuan persenjataan berat ke Ukraina.
Sebuah perubahan besar, setelah sebelumnya Kanselir Olaf Scholz nampak ragu-ragu soal pengiriman senjata berat dan selalu 'bertahan' dengan keputusan itu di tengah kecaman keras negara Barat.
Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan pada Selasa (26/4) bahwa Jerman telah setuju untuk mengirimkan tank anti-pesawat ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan Jerman pada akhirnya berkomitmen untuk mengirimkan sistem anti-pesawat Gepard, selama pertemuan pejabat pertahanan internasional di pangkalan Angkatan Udara AS Ramstein di Jerman pada Selasa.
"Kami memutuskan kemarin bahwa kami akan mendukung Ukraina dengan sistem anti-pesawat itulah yang dibutuhkan Ukraina sekarang untuk mengamankan wilayah udara dari darat," kata Lambrecht selama pertemuan di pangkalan itu.
Sistem Gepard telah dihapus dari tugas aktif di Jerman pada tahun 2010.
Ini adalah pertama kalinya Jerman setuju untuk menyediakan persenjataan berat jenis ini ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Baru minggu lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa sementara negara lain menyediakan artileri ke Ukraina, "Jerman akan membantu dengan pelatihan dan pemeliharaan," katanya.
BERITA TERKAIT: