Begitu yang dikatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Kerjasama Arktik, Nikolai Korchunov, seperti dikutip dari
TASS, Minggu (17/4).
Korchunov menuturkan, internasionalisasi kegiatan militer NATO di kawasan utara, di mana negara-negara non-Arktik mereka ikut terlibat, dapat menimbulkan kekhawatiran bagi keamanan di kawasan.
Bahkan menimbulkan risiko bentrokan yang tidak disengaja dengan pasukan aliansi barat di Kutub Utara.
"Ini meningkatkan risiko yang tidak disengaja. Selain dari risiko keamanan, itu juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem Arktik yang kini sudah rapuh," ujarnya.
Korchunov melanjutkan, jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, itu juga akan merusak tatanan keamanan dan kepercayaan di kawasan Arktik.
“Tentu saja, ekspansi NATO dengan mengorbankan negara-negara non-blok tersebut tidak akan berkontribusi pada tatanan keamanan dan rasa saling percaya di kawasan Kutub Utara,†terangnya.
Diplomat itu mengatakan diskusi terkait masuk atau tidaknya kedua negara itu kedalam NATO masih sedang berlangsung di Stockholm dan Helsinki.
“Saya ingin mengatakan, bahwa komitmen jangka panjang Stockholm dan Helsinki terhadap kebijakan non-blok dengan aliansi militer telah menjadi faktor penting dalam stabilitas dan keamanan di kawasan Eropa Utara dan di benua Eropa secara keseluruhan," kata Korchunov.
Menurut laporan
The Times, Helsinki dan Stockholm diperkirakan akan mengajukan keanggotaan pada awal musim panas.
Pada Kamis (14/4), Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitri Medvedev mengatakan Rusia akan memperkuat perbatasan baratnya jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.
“(Kalau mereka bergabung dengan NATO) tidak akan ada lagi pembicaraan tentang status non-nuklir untuk kawasan Baltik," ujar Medvedev.
BERITA TERKAIT: