Kelambanan ini dikomentari dan disesalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato terbarunya. Baginya, setiap keterlambatan pasokan senjata seolah menjadi ijin bagi Rusia untuk membunuh rakyat Ukraina.
“Hari ke-53 perang telah berakhir, dan kami telah menunggu jawaban atas beberapa permintaan senjata selama 53 hari. Dan beberapa jawaban dirumuskan agar pengiriman hanya dapat dimulai pada bulan Mei," kata Zelensky, seperti dikutip dari media lokal
Ukrinform Senin (18/4).
"Saya berbicara langsung dalam kasus seperti itu: setiap penundaan senjata, setiap penundaan politik adalah izin bagi Rusia untuk mengambil nyawa orang Ukraina. Ini adalah bagaimana Rusia menafsirkannya. Padahal kenyataannya tidak demikian,†ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Zelensky berterima kasih kepada mitra internasional yang sangat membantu dengan segala yang mereka bisa.
Zelensky menekankan bahwa Rusia dapat segera meluncurkan serangan baru di timur, dan negarra-negara yang menunda pengiriman senjata harus tahu bahwa nasib pertempuran tergantung pada keputusan mereka.
Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari. Kremlin mengatakan itu adalah operasi militer khusus untuk melakukan denazifikasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: