Keputusan itu, sebagai tanggapan atas kemarahan global terhadap raksasa energi tersebut terkait keterlibatan mereka dalam membeli minyak Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina.
Atasan Shell mengatakan, mereka tidak akan lagi membeli minyak di pasar spot, tetapi akan terus memenuhi kontrak pembelian bahan bakar dari Rusia yang ditandatangani sebelum invasi ke Ukraina.
"Shell belum memperbarui kontrak jangka panjang untuk minyak Rusia, dan hanya akan melakukannya di bawah arahan pemerintah yang eksplisit, tetapi kami secara hukum berkewajiban untuk menerima pengiriman minyak mentah yang dibeli berdasarkan kontrak yang ditandatangani sebelum invasi," kata pernyataan perusahaan itu, dikutip dari
The Guardian, Kamis (7/4).
Shell telah mengkonfirmasi akan rugi antara 4 miliar dolar AS dan 5 miliar AS dari pembongkaran aset di Rusia ketika perusahaan menarik dirinya dari negara itu.
Pembaruan aktivitas penarikan di Rusia termasuk Shell keluar dari usaha patungan dengan Gazprom, raksasa energi dari Rusia.
Perusahaan mengatakan sebelumnya bahwa mereka akan melepas 27,5 persen saham di fasilitas gas alam cair Rusia dan 50 persen saham proyek ladang minyak di Siberia.
Bulan lalu, bos Shell terpaksa dibuat minta maaf setelah membeli minyak di pasar
spot on dari Rusia dengan harga diskon.
BERITA TERKAIT: