Surat kabar resmi Kementerian Pertahanan Rusia
Krasnaya Zvezda melaporkan pada Minggu (13/3), bahwa tentara yang sudah keluar dari rumah sakit tersebut, yang berjumlah sekitar 1.400 orang, akan memulai rehabilitasi di fasilitas perawatan khusus.
“Mereka semua telah menyatakan kesediaan untuk bergabung kembali dengan unit mereka setelah pemulihan penuh untuk lebih memenuhi tugas mereka sebagai bagian dari 'operasi militer khusus,'†lapor media, seperti dikutip dari
RT, Senin (14/3).
Moskow pertama kali mengungkapkan jumlah tentara yang tewas dan terluka di Ukraina pada 2 Maret. Pada saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan jumlah korban tewas 498, dan mengatakan bahwa 1.597 prajurit terluka. Sejak itu, militer Rusia belum memperbarui jumlah korban tewas.
Pihak Ukraina, sebaliknya, secara teratur merilis perkiraan tentara Rusia yang terbunuh, mengklaim lebih dari 12.000 orang Rusia bisa kehilangan nyawa mereka dalam serangan itu.
Pada hari Minggu, Kiev mengatakan bahwa sedikitnya 35 orang tewas dan lebih dari 130 terluka di jangkauan militer Yavoriv, ​​juga dikenal sebagai Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, di luar Lviv, sebuah kota dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia.
Moskow menyerang Ukraina pada akhir Februari lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.
BERITA TERKAIT: