Orban beralasan, sanksi minyak dan gas tidak hanya akan merugikan Rusia tetapi juga akan ikut membahayakan ekonomi negaranya.
"Perpanjangan sanksi ke sektor energi, ke sektor minyak dan gas, akan mewakili beban besar yang tidak proporsional bagi Hongaria," kata Orbán dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (9/3).
“Oleh karena itu saya menjelaskan bahwa sementara kami mengutuk serangan bersenjata Rusia dan kami juga mengutuk perang, kami tidak akan membiarkan keluarga Hongaria harus membayar harga perang; dan sanksi tidak boleh diperluas ke area minyak. dan bensin," tegasnya.
Orban mengatakan, Rusia menyediakan sebagian besar impor minyak dan gas alam Hongaria, dan 90 persen keluarga Hongaria menggunakan gas untuk memanaskan rumah mereka.
"Ekonomi Hungaria tidak bisa berfungsi tanpa minyak dan gas," katanya.
Penentangan Orban terhadap sanksi sektor energi datang setelah dia melalukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Usai pertemuan, kedua pemimpin sepakat untuk mencari solusi agar konflik Rusia-Ukraina bisa berakhir dengan jalan negosiasi.
"Kita semua memiliki kepentingan dalam perang ini yang akan segera berakhir melalui negosiasi," kata pernyataan kedua kepala negara.
BERITA TERKAIT: