Dalam tanggapannya, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Kolonel Senior Tan Kefei mengatakan tuduhan tersebut salah alamat, dan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah pesawat Australia yang terbang dekat dengan kapal China dan secara provokatif menjatuhkan sonobuoy.
"Pernyataan Australia sama sekali tidak sesuai dengan fakta," kata Kolonel Senior Tan Kefei, seperti dikutip dari
Global Times, Selasa (22/2).
"Pesawat patroli perang anti-kapal selam P-8 Australia beroperasi di dekat armada kapal China dengan jarak minimal hanya empat kilometer," kata Tan.
Tan mengatakan, selama seluruh perjalanan, kapal-kapal Tiongkok mempertahankan tindakan yang aman, standar dan profesional, yang sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional yang relevan.
"Di sisi lain, pesawat Australia sangat dekat dengan kapal China dan menjatuhkan sonobuoy di dekat mereka," kata Tan, mengutip foto yang diambil di atas kapal China.
Jubir Kemenhan China mengatakan, Australia melakukan langkah-langkah yang disengaja dan provokatif yang dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman dan salah penilaian, serta menciptakan ancaman bagi kedua belah pihak.
"Australia juga dengan sengaja menyebarkan informasi palsu dan membuat tuduhan palsu tentang China," kata Tan.
"Kami menuntut Australia untuk segera menghentikan tindakan provokatif dan berbahaya seperti ini, berhenti menyalahkan China tanpa alasan, untuk menghindari terpengaruhnya hubungan bilateral," kata Tan.
Seorang ahli China yang dekat dengan PLA mengatakan Sonobuoy adalah sistem sonar anti-kapal selam dari pesawat P-8A tetapi juga dapat digunakan untuk mengumpulkaa kinerja kapal PLA ketika ditempatkan dalam konfigurasi ini.
"Ini bukan langkah yang bersahabat dan dapat menyebabkan salah penilaian," kata pakar tersebut.
Pakar militer China lainnya yang meminta anonimitas mengatakan pada hari Senin bahwa jika pesawat Australia hanya ingin memantau kapal PLA, mereka tidak perlu sedekat empat kilometer, dan itu wajar bagi kapal perang China untuk meningkatkan peringatan pada kasus ini.
Pakar tersebut mengatakan, bahkan jika kapal China memang benar menggunakan laser, kemungkinan besar itu berasal dari pengintai laser yang digunakan untuk mengukur jarak antara kapal dan pesawat, mencatat bahwa ini adalah proses yang singkat dan tidak akan membahayakan manusia.
BERITA TERKAIT: