Begitu peringatan yang dikeluarkan oleh Utusan khusus PBB Hans Grundberg dan kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths di hadapan Dewan Keamanan PBB pada awal pekan ini.
Peringatan ini dikeluarkan saat eskalasi perang jangka panjang kembali terjadi di Yaman dan telah menyebabkan korban sipil tertinggi dalam setidaknya tiga tahun terakhir.
Mereka menjelaskan bahwa pada Januari lalu saja, Yaman telah melihat hampir dua pertiga dari program bantuan utama PBB dikurangi atau ditutup, sementara zona pertempuran telah berlipat ganda.
Negara itu telah jatuh ke peperangan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar utara negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa. Situasi tersebut memaksa presiden untuk pertama-tama melarikan diri ke selatan dan kemudian ke Arab Saudi.
Kemudian koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada Maret 2015 dan didukung oleh Amerika Serikat dengan tujuan mengembalikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan.
Dalam laporan terbarunya, Grundberg mengatakan bahwa serangan udara koalisi terhadap fasilitas penahanan di Saada yang dikuasai Houthi bulan lalu adalah insiden korban sipil terburuk dalam tiga tahun terakhir.
Dia mengaku khawatir akan meningkatnya serangan udara di Yaman, termasuk di daerah pemukiman di Sanaa. dan daerah pelabuhan Hodeidah.
Sementara itu, sambungnya, serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh Houthi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sesama anggota koalisi, menunjukkan bagaimana konflik ini berisiko lepas kendali kecuali upaya serius segera dilakukan oleh pihak-pihak Yaman, kawasan dan komunitas internasional untuk mengakhirinya.
Menurut data PBB, seperti dikabarkan
Al Jazeera (Rabu (16/2), lebih dari 650 warga sipil tewas atau terluka pada Januari lalu akibat serangan udara, penembakan, tembakan senjata ringan, dan kekerasan lainnya.
PBB telah lama memperingatkan bahwa perang di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, tetapi Griffiths memperingatkan bahwa lembaga bantuan dengan cepat kehabisan uang, memaksa mereka untuk memangkas program penyelamatan jiwa.
BERITA TERKAIT: