Panggilan bersama itu dilakukan setelah pertemuan trilateral yang dilakukan antara Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong, Menteri Luar Negeri Amerika SerikatAntony Blinken dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi di Honolulu pada Sabtu (12/2).
"Kami mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara dan program balistik nuklirnya yang melanggar hukum, yang jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Blinken dalam konferensi pers bersama.
"Dan kami terus bekerja untuk menemukan cara untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara," tambahnya.
Pembicaraan ini dilakukan setelah Korea Utara melakukan tujuh putaran peluncuran rudal pada Januari lalu. Langkah ini menandai jumlah terbesar uji coba rudal yang telah dilakukan dalam satu bulan.
Chung mengatakan, peluncuran rudal Korea Utara jelas salah.
“Uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini jelas merupakan kegiatan yang salah. Kami sangat menyesalkan penembakan rudal jarak menengah oleh Korea Utara,†jelasnya.
"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk tidak mengulangi kegiatan yang salah seperti itu," sambungnya, seperti dikabarkan
Yonhap.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Blinken menjelaskan bahwa kemungkinan Korea Utara akan melanjutkan uji coba misilnya di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia atas kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya tentu tidak mengesampingkan bahwa Korea Utara dapat terlibat dalam tindakan provokatif lebih lanjut karena hal-hal yang terjadi di bagian lain dunia, termasuk di Eropa berkaitan dengan Ukraina," jelasnya.
BERITA TERKAIT: