Pandangan itu disampaikan oleh Penasihat Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sukmo Harsono dalam wawancaranya dengan Pro3 RI, seperti dikutip pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurutnya, kepemimpinan Indonesia yang dihormati di ASEAN menjadi modal penting dalam membangun komunikasi dengan Korea Utara di tengah ketegangan global yang sedang berlangsung.
Sukmo menilai langkah tersebut tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di kawasan, tetapi juga meningkatkan perannya di panggung internasional.
“Ini bisa menjadi alat diplomasi tingkat tinggi, terutama di masa pergolakan politik,” ujarnya.
Selain aspek politik, Sukmo menyoroti potensi kerja sama teknologi dengan Korea Utara. Ia menilai Pyongyang memiliki kemajuan teknologi yang layak dijajaki, meskipun menghadapi sanksi internasional.
“Kita tidak terfokus pada sanksi. Masih ada peluang untuk menilai apakah kerja sama dengan Korea Utara memungkinkan di kondisi saat ini,” katanya.
Ia bahkan membuka kemungkinan kolaborasi di bidang pertahanan dan teknologi strategis, dengan potensi alih pengetahuan bagi sumber daya manusia Indonesia.
“Hal ini akan memperkuat kapasitas sumber daya manusia Indonesia di sektor-sektor strategis. Kita dapat mengirimkan para ahli kita untuk belajar langsung dari mereka,” jelasnya.
Menlu RI Sugiono sebelumnya menegaskan kesiapan Indonesia untuk memfasilitasi kerja sama Korea Utara dan ASEAN saat menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Korea Utara Choe Son-hui di Pyongyang pada 25 Oktober lalu.
Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat stabilitas kawasan dan memperluas mekanisme dialog internasional.
BERITA TERKAIT: