Hal ini terjadi karena kondisi kekeringan telah mempengaruhi populasi hewan gembala dan juga mempengaruhi pertanian di daerah selatan dan tenggara Ethiopia, daerah tenggara dan utara Kenya dan daerah selatan-tengah Somalia. Selain itu, prakiraan curah hujan di bawah rata-rata diperkirakan akan memperburuk kondisi yang sudah mengerikan dalam beberapa bulan mendatang.
“Panen rusak, ternak mati, dan kelaparan meningkat karena kekeringan berulang mempengaruhi Tanduk Afrika,†kata direktur regional di Biro Regional WFP untuk Afrika Timur Michael Dunford dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (8/2).
“Situasi ini membutuhkan tindakan kemanusiaan segera dan dukungan yang konsisten untuk membangun ketahanan masyarakat untuk masa depan," sambungnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
SItuasi itu juga terjadi lantaran kekurangan air dan padang rumput karena tiga musim hujan yang gagal berturut-turut telah merusak tanaman dan menyebabkan kematian ternak yang sangat tinggi.
Selain itu, kenaikan harga bahan makanan pokok, inflasi, dan rendahnya permintaan tenaga kerja pertanian telah mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli makanan.
Bukan hanya itu, WFP juga memperingatkan bahwa tingkat malnutrisi juga tetap tinggi di seluruh wilayah tersebut, dan bahkan dapat memburuk jika tindakan segera tidak diambil.
Sebelumnya, PBB juga telah berulang kali memperingatkan tentang kekeringan berkepanjangan di wilayah yang rentan terhadap kekerasan bersenjata.
BERITA TERKAIT: