Gedung Putih mengatakan kepada wartawan bahwa panggilan itu berlangsung pada pukul 14:00 waktu Ukraina.
Usai diskusi, Zelensky mentweet tentang percakapannya dengan Biden, mengatakan bahwa mereka membahas upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan di Ukraina.
"Melakukan percakapan telepon yang panjang dengan @POTUS. Membahas upaya diplomatik baru-baru ini tentang de-eskalasi dan menyepakati tindakan bersama untuk masa depan," cuit Zelensky.
"Terima kasih kepada Presiden Joe Biden atas bantuan militer yang berkelanjutan," lanjutnya.
Zelensky juga mengatakan keduanya membahas tentang kemungkinan dukungan keuangan dari AS untuk ke Ukraina.
Menjelang panggilan telepon,
CNN melaporkan bahwa Zelensky akan meminta AS untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan seputar potensi serangan Rusia, karena Kiev menghadapi kepanikan dan konsekuensi ekonomi negatif.
Obligasi dolar Ukraina mengalami hari terbaik mereka dalam hampir dua tahun pada hari Kamis, menyusul berita bahwa pembicaraan 'format Normandia' dengan Rusia di Paris nampaknya menunjukkan hasil yang positif.
Gedung Putih dalam pernyataan yang yang dirilis usai percakapan mengatakan bahwa Biden menegaskan kembali kesiapan AS bersama dengan sekutu dan mitranya untuk menanggapi dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut.
"Biden menyatakan harapannya bahwa komitmen ulang kedua pihak pada 26 Januari terhadap ketentuan gencatan senjata Juli 2020 akan membantu mengurangi ketegangan dan memajukan implementasi Perjanjian Minsk," kata Gedung Putih.
Pembicaraan, yang diselenggarakan oleh Prancis pada hari Rabu, berakhir dengan kesepakatan antara Moskow dan Kiev untuk mendukung penghormatan tanpa syarat gencatan senjata dan kepatuhan penuh terhadap langkah-langkah penguatan gencatan senjata mulai 202, terlepas dari perbedaan pada masalah lain yang berkaitan dengan implementasi perjanjian Minsk.
Para diplomat juga setuju untuk bertemu di Berlin dalam waktu dua minggu ke depan.
BERITA TERKAIT: