Hal tersebut disampaikan Departemen Transportasi AS dalam konferensi pers Jumat (21/1) waktu setempat.
"Penangguhan akan dimulai pada 30 Januari dengan penerbangan Los Angeles ke Xiamen yang dijadwalkan Xiamen Airlines dan berlangsung hingga 29 Maret," kata departemen, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (22/1).
Keputusan tersebut akan memotong beberapa penerbangan oleh Xiamen, Air China, China Southern Airlines, dan China Eastern Airlines.
Sejak 31 Desember, otoritas China telah menangguhkan 20 penerbangan United Airlines, 10 American Airlines, dan 14 Delta Air Lines, setelah beberapa penumpang dinyatakan positif Covid-19.
Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan pada hari Jumat bahwa China menerapkan kebijakannya secara menyeluruh, termasuk ke maskapai dalam negeri dan asing dengan cara yang adil, terbuka dan transparan.
Senentara menurutnya langkah yang diambil AS sangat tidak masuk akal.
"Kami mendesak pihak AS untuk berhenti mengganggu dan membatasi penerbangan penumpang normal oleh maskapai China," ujarnya.
Departemen Perhubungan AS mengatakan siap untuk meninjau kembali tindakannya jika China merevisi kebijakannya untuk membawa situasi yang lebih baik yang diperlukan bagi operator AS.
"Jika China membatalkan lebih banyak penerbangan, kami berhak untuk mengambil tindakan tambahan," kata departemen tersebut.
BERITA TERKAIT: