Kabar itu diutarakan oleh peneliti kutub yang mengepalai departemen urusan Antartika pemerintah Argentina, Patricia Ortuzar.
Ia menjelaskan, sembilan anggota staf Argentina itu belum divaksiansi Covid-19 dan telah dievakuasi ke Buenos Aires.
Ortuzar menambahkan, tidak satupun dari mereka yang dites positif Covid-19 memiliki gejala. Namun sebagai bentuk pencegahan, mereka pun dievakuasi.
Mereka yang terinfeksi telah menolak untuk divaksin sebelum akhir misi mereka, karena kekhawatiran mereka mungkin mengembangkan efek samping di lingkungan ekstrem Antartika.
Menurut Ortuzar, wabah di pangkalan La Esperanza di Antartika dimulai pada 12 Januari lalu. Kemungkinan virus dibawa ke pangkalan itu oleh pendatang baru.
Benua paling selatan itu memang merupakan wilayah terakhir di dunia yang mencatat wabah Covid-19. Kasus pertama dilaporkan pada Desember 2020 di pangkalan Jenderal Bernardo O'Higgins Riquelme Chili.
Sementara itu, Argentina sendiri memiliki salah satu jejak kaki terbesar di Antartika, dengan enam pangkalan permanen dan tujuh pangkalan yang beroperasi hanya selama musim panas.
Buenos Aires mengklaim sektor Antartika sebagai wilayah nasionalnya, tetapi negara lain tidak mengakuinya.
BERITA TERKAIT: