Ahli: Omicron Mungkin Tidak Lebih Parah, tapi Punya Gejala yang Unik dan Bertahan Lama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 13 Januari 2022, 07:45 WIB
Ahli: Omicron Mungkin Tidak Lebih Parah, tapi Punya Gejala yang Unik dan Bertahan Lama
Ilustrasi/Net
rmol news logo Meskipun para ahli mengatakan varian omicron tidak lebih berbahaya, tetapi banyak rumah sakit di Mid-Missouri, AS,  yang mulai kewalahan menampung pasien rawat inap di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Pakar kesehatan di Missouri mengatakan omicron mendominasi 80 persen kasus Covid-19 di negara bagian itu. Pada Rabu (12/1), kasus Covid-19 bahkan melampaui angka 3.000.

Sehari sebelumnya, rumah sakit St. Mary's di Jefferson City memiliki 41 pasien Covid-19. Itu adalah jumlah rekor rumah sakit selama lonjakan kasus dalam seminggu terakhir.

Marc Johnson, profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di University of Missouri, mengatakan sementara beberapa pasien yang positif Covid yang dirawat mungkin memerlukan perawatan medis ekstensif, beberapa dapat memiliki gejala ringan, dan yang lain mungkin dirawat karena alasan medis lainnya.

"Ada begitu banyak orang yang terinfeksi. Ada orang yang datang untuk memeriksakan pergelangan kaki mereka dan saat dites Covid, ternyata mereka positif," katanya, menjelaskan bahwa saking ringannya gejala yang ditimbulkan, seringkali orang tersebut tidak menyadari ia memiliki virus itu jika tidak melakukan tes.

Ada pula pasien yang positif Covid, saat dirawat di rumah sakit karena penyakit lain, misalnya, tetap saja rumah sakit akan menghitungnya sebagai pasien positif Covid.

Robin Blount, kepala petugas medis di Boone Health, mengatakan bagi sebagain orang yang terpapar omicron, gejalanya akan lebih ringan dan muncul seperti pilek atau flu. Namun, seberapa cepat varian ini menyebar, rumah sakit masih perlu mencatatnya.

"Persentase pasien yang berakhir di rumah sakit karena terpapar varian Delta mungkin lebih tinggi daripada dengan omicron. Tetapi jika kasusnya semakin meningkat, bisa jadi kita akan mendapatkan banyak orang di rumah sakit," katanya.

Para ahli juga mengingatkan, orang harus berhati-hati karena omicron menghadirkan gejala yang unik dan tahan lama. Dan, sementara gejalanya bisa berlangsung dari minggu ke bulan, beberapa bisa berujung pada keparahan.

Gejala Covid yang lebih jauh bisa berujung pada kabut otak, masalah di perut, keringat malam, migrain, dan kelelahan yang sangat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA