Soroti Kerusuhan di Kazakhstan, Xi Jinping: China Siap Kirim Bantuan yang Dibutuhkan Pemerintahan Tokayev

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 08 Januari 2022, 07:26 WIB
Soroti Kerusuhan di Kazakhstan, Xi Jinping: China Siap Kirim Bantuan yang Dibutuhkan Pemerintahan Tokayev
Presiden China Xi Jinping/Net
rmol news logo Kerusuhan besar yang terjadi di Kazakhstan dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian Presiden China Xi Jinping. Dalam pesannya pada Jumat (7/1), Xi menyampaikan langsung ucapan belasungkawa kepada Presiden Kassym-Jomart Tokayev, atas korban dan kerugian parah akibat kerusuhan tersebut.

Xi mengatakan bahwa Tokayev telah mengambil langkah-langkah afirmatif dan efektif pada saat yang genting, dan dengan cepat memadamkan situasi, serta menunjukkan tanggung jawab negarawan kepada negara dan rakyat.

"China dengan tegas menentang kekuatan apa pun yang menghancurkan stabilitas dan keamanan Kazakhstan, menentang kekuatan luar yang menghasut atau revolusi warna, atau mencoba menghancurkan persahabatan dan kerja sama antara China dan Kazakhstan," kata Xi, seperti dikutip dari Global Times.

Xi juga menyatakan kesediaan China untuk membantu mengatasi kesulitan apa pun yang sedang dihadapi Kazakhstan.

"China bersedia menawarkan bantuan yang dibutuhkan Kazakhstan untuk mengatasi kesulitan saat ini," ujarnya, menambahkan bahwa China selalu menjadi teman dan mitra Kazakhstan yang dapat dipercaya, dengan segala resiko dan tantangannya.

"Dan rakyat China selalu mendukung rakyat Kazakh," kata Xi.

Kazakhstan menaikkan operasi kontra-terorisme menjadi "merah kritis" pada Jumat (7/1), setelah kekacauan mematikan yang meletus sejak Minggu (2/1), sehingga memakan korban tewas baik dari aparat maupun pengunjuk rasa, dengan sekitar 1.000 orang yang dilaporkan luka-luka.

Aksi protes yang kemudian berkembang menjadi kerusuhan berdarah dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar yang mencapai dua kali lipat.

Kazakhstan berada dalam gelombang ketegangan selama bertahun-tahun di tengah kemiskinan dan konflik politik negara itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA