Perusahaan tambang yang berasal dari Luksemburg itu mengatakan saat ini 18 korban lainnya telah mendapat perawatan medis.
Dikatakan bahwa saat kebakaran terjadi terdapat 252 orang di tambang.
"Hingga kini sudah ada 205 orang yang berhasil dievakuasi tetapi 31 lainnya belum ditemukan hingga pukul 10 pagi (waktu setempat)," kata ArcelorMittal, seperti dimuat
Al Arabiya. Mengetahui insiden naas tersebut, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Tambang tersebut terletak di dekat kota Karanganda yang merupakan kawasan industri yang terletak di Kazakhstan tengah.
Ini merupakan insiden fatal kedua dalam dua bulan terakhir di lokasi yang dioperasikan oleh ArcelMittal. Pada bulan Agustus, lima penambang tewas di tambang Kazakh lainnya yang dioperasikan oleh ArcelorMittal.
Presiden Tokayev sebelumnya mengancam akan melarang ArcelorMittal beroperasi di Kazakhstan.
Atas insiden terbaru, dia memerintahkan kabinetnya untuk menghentikan kerja sama investasi dengan ArcelorMittal Temirtau dan berencana membuat tambang itu dimiliki pemerintah.
BERITA TERKAIT: