Pesawat jet penumpang Embraer 190 yang terbang dari Azerbaijan ke Rusia membawa 62 penumpang dan lima awak. Namun tiba-tiba terjatuh setelah mendapat arahan melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat.
Hingga kini pihak berwenang mengatakan ada 38 orang tewas dan 29 orang selamat yang terluka.
Perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions menduga pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara militer Rusia.
Pasalnya, kecelakaan terjadi tak lama setelah militer Rusia menangani serangan pesawat nirawak yang menghantam wilayah selatan mereka.
"Video reruntuhan pesawat dan keadaan di sekitar lingkungan keamanan wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan pesawat itu terkena tembakan antipesawat," ungkapnya, seperti dimuat
Wall Street Journal.
Pejabat keamanan nasional Ukraina Andriy Kovalenko juga menyalahkan sistem pertahanan udara Rusia atas kecelakaan itu dalam sebuah postingan di X.
Sementara itu, pengawas penerbangan Rusia mengatakan bahwa itu adalah keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh serangan burung.
Kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa kedua pilot tewas dalam kecelakaan itu, mengutip penilaian awal oleh petugas darurat di lokasi kejadian.
Para korban selamat telah dirawat di rumah sakit dan termasuk dua anak-anak.
Menurut pejabat Kazakhstan, penumpang pesawat itu termasuk 42 warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang sedang dalam perjalanan ke Rusia, kembali ke Azerbaijan setelah mendengar berita kecelakaan itu.
Aliyev sebelumnya dijadwalkan menghadiri pertemuan informal para pemimpin Persemakmuran Negara-negara Merdeka, blok negara-negara bekas Soviet yang didirikan setelah runtuhnya Uni Soviet, di St. Petersburg.
BERITA TERKAIT: