Begitu kata calon presiden oposisi utama Korea Selatan Yoon Suk-yeol saat menjawab pertanyaan tentang ketergantungan negeri ginseng pada ekspor ke China di sela diskusi yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Amerika di Korea Selatan (AMCHAM) pada Selasa (28/12). Akan tetapi, ia tidak menyertakan data ataupun rujukan valid akan pernyataannya tersebut.
"Pemerintah saat ini menggunakan kebijakan yang condong ke China, tetapi kebanyakan orang Korea Selatan, terutama yang lebih muda, tidak menyukai China," kata Yoon, seraya menambahkan bahwa tidak seperti di masa lalu, kebanyakan anak muda China juga tidak menyukai Korea Selatan.
Yoon yang berasal dari Partai Kekuatan Rakyat itu juga menyalahkan situasi saat ini pada kebijakan pro-China yang telah ditempuh oleh pemerintahan Moon dengan alasan bahwa orang-orang dari Korea Selatan dan China dulu memiliki pandangan yang baik satu sama lain ketika Korea Selatan berurusan dengan China berdasarkan kerja sama yang kuat antara Selatan, Amerika Serikat dan Jepang.
"Namun, pemerintah ini menggunakan kebijakan yang condong ke China dan mencoba bertindak sebagai perantara antara Amerika Serikat dan China, tetapi berakhir dengan hubungan yang buruk," jelasnya, seperti dimuat
Yonhap.
Pada kesempatan berbeda, seorang juru bicara komite kampanye Partai Demokrat yang berkuasa, yakni Kang Seon-ah mengkritik pernyataan Yoon tersebut. Kang menyebut bahwa hubungan diplomatik tidak dapat disederhanakan karena seseorang tidak menyukai seseorang.
BERITA TERKAIT: