Begitu yang dikatakan oleh Panglima Tertinggi NATO untuk Eropa, Jenderal Tod Wolters kepada surat kabar Jerman,
Der Spiegel, yang dikutip
Reuters pada Minggu (19/12).
Der Spiegel tidak secara langsung mengutip Wolters/ Tetapi dijelaskan ada proposal untuk memperluas misi "Enhanced Forward Presence" (EFP), di mana pasukan NATO dikerahkan ke negara-negara Baltik dan Polandia.
Wolters sendiri telah menyerukan penguatan pasukan di perbatasan timur dalam konferensi video dengan petinggi militer lainnya.
Pada Jumat (17/12), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan akan terus menilai kebutuhan untuk lebih menyesuaikan postur, kehadiran NATO di Tenggara kawasan itu.
"Kami harus yakin bahwa kami selalu dapat melindungi dan membela sekutu dari serangan apa pun," ujarnya.
Pembangunan militer Rusia di dekat Ukraina telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan NATO. Aliansi tersebut telah mendesak Rusia untuk tidak menyerang bekas republik Soviet itu.
Rusia membantah merencanakan invasi. Moskow membela diri, mengatakan pasukan yang dikerahkan untuk mengamankan diri dari NATO yang terus bergerak ke arahnya.
BERITA TERKAIT: