Wakil juru bicara Warsawa, Marzena Wojewodzka, pada Rabu mengatakan, saat ini tidak satu pun tersedia ventilator untuk pasien Covid, sementara pemerintah tengah berusaha mengupayakan pasokan di tengah tingginya tingkat rawat inap Covid-19.
"Menurut angka yang kami terima hari ini, tidak ada satu pun ventilator untuk pasien Covid. Ini tentu saja merupakan tanda yang mengkhawatirkan... Kami juga masih melihat bahwa sebagian besar pasien ini tidak divaksinasi," kata Wojewodzka kepada
AFP, Rabu (8/12).
Polandia saat ini adalah negara yang paling terpukul ke-20 di dunia dalam hal kasus virus corona. Dengan tingkat vaksinasi yang rendah, angka kasus terus bertambah setiap harinya.
Menurut penghitungan AFP pada Rabu, tercatat sebanyak 433,3 kasus per 100.000 orang selama seminggu terakhir.
Untuk memerangi pandemi, pemerintah mengadopsi langkah-langkah baru pada hari Selasa, termasuk pembatasan lebih lanjut jumlah orang yang diizinkan di gereja, restoran, dan teater, yang mulai berlaku pada 15 Desember. Juga akan ada batas kapasitas 75 persen pada angkutan umum.
Mulai 15 Desember juga orang-orang yang terbang ke Polandia dari luar kawasan Schengen perjalanan bebas UE harus memiliki bukti tes negatif yang diambil tidak lebih awal dari 24 jam sebelum melintasi perbatasan.
Sekolah-sekolah juga akan kembali ditutup dan siswa belajar dari rumah untuk pembelajaran jarak jauh.
Pemerintah populis sayap kanan Polandia sejauh ini sangat berhati-hati dalam mengikuti negara-negara Eropa lainnya dalam merangkul sertifikat vaksin dan vaksinasi wajib.
Keragu-raguan vaksinasi masih sangat tinggi di Polandia, karena hanya sekitar 54 persen dari populasi yang divaksinasi lengkap.
Sebagian besar oposisi menyerukan pemerintah untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: