Upacara pengambilan sumpah berlangsung di kantor Presiden Austria Alexander Van der Bellen di ibu kota Wina.
Schallenberg, yang sebelumnya adalah menteri luar negeri Austria, menyampaikan pidato pertamanya sebagai kanselir tak lama setelah pelantikannya, berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk membawa stabilitas sistem politik negara, melanjutkan upaya yang bertujuan untuk mengatasi Covid-19 dan meningkatkan ekonomi yang dilanda pandemi.
"Saya tentu saja akan bekerja sangat erat dengan Sebastian Kurz," katanya, seperti dikutip dari
Russian Today.
"Bertindak dengan cara lain akan menjadi tidak masuk akal karena kepemimpinan Kurz yang memungkinkan OVP memenangkan dua pemilihan nasional," tambahnya.
Kanselir baru juga bersikeras bahwa tuduhan korupsi terhadap pendahulunya adalah palsu dan pada akhirnya akan terbukti bahwa mereka tidak ada apa-apanya.
Schallenberg adalah diplomat karir yang telah bekerja di Kementerian Luar Negeri selama lebih dari dua dekade dan diangkat menjadi FM pada Juni 2019. Pria berusia 52 tahun itu direkomendasikan untuk pekerjaan itu oleh pendahulunya dan sesama anggota partai konservatif OVP, Sebastian Kurz, yang mundur pada Sabtu (9/10).
Kurz mengundurkan diri untuk menyelamatkan koalisi partainya yang berkuasa dengan Partai Hijau di tengah penyelidikan korupsi terhadapnya.
Mantan Duta Besar Austria untuk Prancis Michael Linhart juga telah dikukuhkan sebagai menteri luar negeri baru selama upacara pelantikan Schallenberg.
BERITA TERKAIT: