Kebakaran besar yang berpotensi merusak peralatan pemrosesan energi itu terjadi di saat Rusia tengah meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari China.
Pihak berwenang mengatakan bahwa kobaran api dimulai setelah peralatan pabrik didekompresi, dan sejak itu telah dikendalikan, seeprti dilaporkan RT, Jumat (8/10).
Tidak ada yang terluka. Rekaman dramatis dari tempat kejadian menunjukkan api menyala di bagian luar pabrik, mengeluarkan gumpalan asap ke langit.
Beijing telah meminta dukungan darurat dari Moskow dalam beberapa hari terakhir untuk mengatasi krisis energinya, yang ditandai dengan pemadaman di beberapa daerah dan berkurangnya cadangan batu bara, yang menggerakkan lebih dari setengah jaringan nasionalnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: