Akibat beredarnya kabar tersebut, banyak pesanan yang akhirnya dibatalkan oleh para pembeli. Jumlahnya bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusam dus pesanan yang dibatalkan.
Kerugian juga dialami seorang distributor buah yang telah membeli lebih dari 400 kotak mangga Fangshan, di mana ketika dia mencoba menjual kembali mangga tersebut ke vendor di pasar grosir, mereka semua menolak untuk membeli.
Sejak berita pembatalan itu tersiar pada hari Minggu (27/6), Pemerintah Kabupaten Pingtung telah menawarkan untuk membantu para petani yang terkena dampak menjual mangga mereka. Dewan Pertanian juga telah meluncurkan kampanye untuk mendorong para pengusaha untuk memesan buah tersebut.
Nampaknya usaha itu mebuahkan hasil. Pada hari Senin, pesanan bisnis mangga ke koperasi pertanian di Fangshang tercatat melebihi 500 kotak.
Penulis esai Taiwan, Lung Yingtai juga ikut mengkampanyekan dukungannya kepada para petani di akun ke Facebooknya.
"Ini bukan waktunya untuk menganiaya rakyat Fangshan. Sebaliknya, mereka harus diperlakukan dengan kebaikan, kemurahan hati, dan kehangatan," tulusnya seperti dikutip dari
Taiwan News, Selasa (29/6).
Terinspirasi oleh postingan Lung, Anggota Dewan Kabupaten Pingtung Huang Ming-hsien pada hari Senin memesan 100 kotak Mangga Fangshan, yang akan diberikan ke 20 rumah sakit di Taipei dan New Taipei.
Kabupaten Pingtung adalah daerah penghasil mangga terbesar kedua di Taiwan, dengan produksi tahunan sebesar 56.000 ton mangga. Kotapraja Fangshan, yang terletak di Semenanjung Hengchun, paling terkenal dengan mangga Aiwen yang matang lebih awal dan lezat.
BERITA TERKAIT: