Nantinya, ibadah akan diselenggarakan di bawah 'kondisi khusus' sebagai upaya untuk melindungi jamaah dari penyebaran Covid-19, menurut juru bicara itu dalam konferensi pers pada Minggu (9/5), seperti dikutip dari
Al-Arabiya.
Tindakan tersebut dilakukan sambil menilai situasi sebagai upaya Kerajaan untuk memastikan bahwa ibadah haji tahun ini berjalan aman.
"Otoritas kesehatan di Kerajaan terus menilai situasi dan mengambil semua tindakan untuk memastikan keamanan semua," kata juru bicara tanpa memberikan rincian jelas mengenai teknis pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Rincian lebih lanjut tentang rencana operasional haji tahun ini akan diumumkan di lain waktu," ujarnya.
Tahun lalu, Kerajaan hanya mengizinkan ibadah haji dengan kuota yang dibatasi hanya 10.000 orang, bagi mereka yang berdomisili di Arab Saudi yang boleh mengikuti haji, baik warga negara lokal maupun ekspatriat.
Mereka yang berhasil mengamankan tempat dipilih secara acak melalui sistem undian otomatis, tanpa keterlibatan manusia, menurut Kementerian Haji dan Umrah.
Kelompok tersebut diharuskan mengisolasi diri di rumah tujuh hari sebelum tiba di Mekah, sebagai bagian dari persyaratan untuk ikut menunaikan ibadah haji.
Para peserta kemudian dikarantina di hotel yang ditentukan hingga dimulainya ritual.
Jemaah diangkut dalam kelompok yang ditentukan setiap hari sementara setiap 50 orang didampingi oleh seorang pemimpin kesehatan untuk memastikan langkah-langkah keamanan, termasuk mengenakan masker dan jarak sosial, dilaksanakan setiap saat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: