Otoritas Terusan Suez (SCA) mengatakan, kapal seberat 224 ribu ton itu kandas pada Selasa pagi (23/3), setelah kehilangan kontrol karena angin kencang dan badai debu.
Seorang sumber menyebut setidaknya ada 30 kapal yang jalurnya terblokir di utara, dan tiga lainnya di selatan.
Sebuah perusahaan jasa kelautan yang berbasis di Dubai, GAC, mengatakan pihak berwenang masih bekerja untuk membebaskan kapal tersebut pada Rabu sore.
Gambar yang diunggah oleh SCA menunjukkan posisi kapal tampak diagonal melintasi kanal, menghalangi jalur. Terihat kapal-kapal tunda berusaha menarik Ever Given, sementara penggali mengeluarkan tanah dan batu dari tepi kanal di sekitar haluan kapal.
Ketua SCA mengatakan, meski terjadi penyumbatan, namun pihak berwenang berusaha untuk menjaga lalu lintas tetap berjalan di antara ruang tunggu.
"Begitu kita mengeluarkan kapal ini, maka itu saja, semuanya akan kembali normal. Insya Allah kita akan selesai hari ini," kata Ketua Osama Rabie.
Sekitar 30 persen volume pengiriman global melewati kanal Terusan Suez setiap harinya. Itu menjadi rute alternatif utama untuk kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan Eropa.
Sekitar 12 persen perdagangan dunia melewatinya. Pada 2020, ada 5,6 miliar dolar AS yang melewati Terusan Suez.
BERITA TERKAIT: