Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Washington memiliki waktu sekitar enam bulan, hingga peralihan kekuasaan pada September, untuk kembali bergabung ke kesepakatan nuklir.
"Banyak hal bisa terjadi dari sekarang hingga September. Jadi sebaiknya Amerika Serikat bergerak cepat," ujarnya, seperti dikutip
Sputnik, Selasa (16/3).
Ketegangan antara Iran dan AS telah memuncak sejak mantan Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari JCPOA 2015 pada 8 Mei 2018.
Iran telah berulang kali menyatakan bahwa AS, harus melakukan langkah pertama untuk menebus kesalahan dan tidak boleh menetapkan prasyarat apa pun pada Teheran.
"Kami siap untuk kembali segera setelah Amerika Serikat kembali melaksanakan kesepakatan. Sesederhana itu," kata Zarif.
Bukan lalu, pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan minatnya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, tetapi mengatakan ingin melihat perubahan dari Teheran sebelum mencabut sanksi ekonomi.
BERITA TERKAIT: