Peringatan kuning diumumkan oleh Administrasi Meteorologi China pada Senin pagi. Badan meteorologi tersebut menyebut badai pasir telah menyebar dari Mongolia Dalam ke Provinsi Gansu, Shanxi, dan Hebei, yang mengelilingi Beijing.
Kantor berita Xinhua mengabarkan, Mongolia juga dilanda badai pasir yang membuat 341 orang hilang. Penerbangan juga telah dihentikan dari Hohhot, ibukota Mongolia Dalam.
Indeks kualitas udara resmi Beijing mencapai level maksimum 500 pada Senin pagi, dengan partikel mengambang yang dikenal sebagai PM10 meningkat melebihi 8.000 mikrogram per meter kubik di beberapa distrik, seperti dikutip
Reuters.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsentrasi PM 10 harian rata-rata tidak lebih dari 50 mikrogram.
Selain itu, partikel yang lebih kecil yang dapat menyusup ke paru-paru atau disebut dengan PM2.5 juga di atas 300 mikrogram per meter kubik, jauh lebih tinggi dari standar China yaitu 35 mikrogram.
Beijing menghadapi badai pasir biasa pada bulan Maret dan April karena wilayahnya yang dekat dengan gurun besar Gobi serta penggundulan hutan dan erosi tanah di seluruh China utara.
Beijing telah membangun "tembok hijau besar" dari pepohonan untuk menjebak debu yang masuk, dan juga mencoba membuat koridor udara yang menyalurkan angin dan memungkinkan pasir dan polutan lainnya lewat lebih cepat.
BERITA TERKAIT: