Selain Attanasio, seorang polisi Italia, dan sopir berkewarganegaraan Kongo juga dinyatakan tewas dalam penyergapan terhadap konvoi Perserikatan Bangsa-Bangsa di DRC timur tersebut.
Menurut keterangan dari kementerian luar negeri Italia, Attanasio dan yang lainnya adalah bagian dari konvoi MONUSCO, yaitu Misi Stabilisasi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Dr Kongo.
Sebuah pernyataan kekecewaan dan kesedihan mendalam datang Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, yang di saat kejadian dia tengah menghadiri pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri di Brussel.
"Keadaan serangan brutal ini belum diketahui dan tidak ada upaya yang akan dilakukan untuk menjelaskan apa yang terjadi," kata Di Maio, memberikan penghormatan kepada para korban, seperti dikutip dari
Al-Jazeera, Senin (22/2).
Penyergapan itu terjadi saat konvoi tersebut melakukan perjalanan dari Goma, ibu kota wilayah timur Kongo, untuk mengunjungi proyek sekolah Program Pangan Dunia (WFP) di Rutshuru, kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan.
WFP mengatakan sedang mencari informasi dari otoritas lokal karena penyergapan terjadi di jalan yang sebelumnya telah diizinkan untuk perjalanan tanpa pengawalan keamanan.
Attanasio (43), mewakili Italia di Kinshasa sejak 2017. Dia bergabung dengan layanan diplomatik pada 2003 dan sebelumnya bertugas di Swiss, Maroko, dan Nigeria.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
BERITA TERKAIT: