Desakan itu datang di tengah spekulasi retaknya hubungan antara kedua pemimpin karena Biden tak segera melakukan pembicaraan dengan Netanyahu, sekutu setia mantan saingan politiknya, Donald Trump.
"Selama percakapan, presiden menekankan dukungan AS untuk normalisasi hubungan baru-baru ini antara Israel dan negara-negara di dunia Arab dan Muslim, menggarisbawahi pentingnya bekerja untuk memajukan perdamaian di seluruh kawasan, termasuk antara Israel dan Palestina," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Kamis (18/2).
Biden menegaskan sejarah pribadinya tentang komitmen teguh terhadap keamanan Israel dan menyampaikan niatnya untuk memperkuat semua aspek kemitraan AS-Israel, termasuk kerja sama pertahanan yang kuat.
"Bersama-sama, kedua pemimpin membahas pentingnya konsultasi yang berkelanjutan tentang masalah keamanan regional, termasuk Iran," lanjut pernyataan tersebut.
Ditanya tentang pembicaraan teleponnya dengan Netanyahu saat bericara di depan wartawan di Oval Office, Biden mengatakan dengan singkat bahwa itu adalah 'percakapan yang bagus'.
Netanyahu telah bekerja untuk menjungkirbalikkan pilar lama solusi dua negara untuk mencapai perdamaian dengan Palestina, sementara Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan menyatakan kota yang diperebutkan tersebut sebagai ibu kota Israel.
Trump juga mengeluarkan rencana perdamaian Israel-Palestina yang sangat mendukung keinginan Israel, yakni menguasai sebagian besar Tepi Barat, dan meninggalkan sedikit wilayah untuk negara Palestina di masa depan sambil mempertahankan semua permukiman Israel, yang ilegal menurut hukum internasional.
BERITA TERKAIT: