Pria 73 tahun itu merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan juga seorang profesor Ekonomi di beberapa universitas Italia. Dia dikenal publik sebagai seorang tokoh yang menyelamatkan Eropa pada krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2012 silam.
Diketahui bahwa beberapa waktu lalu, Presiden Italia Sergio Matarella memanggil dan meminta Draghi untuk memimpin kabinet yang sempat kosong menyusul mundurnya Giuseppe Conte. Hal itu terjadi setelah Pemimpin Partai Italia Viva (IV) Matteo Renzi mencabut dukungannya kepada pemerintah.Â
Tidak lama setelah permintaan tersebut, Draghi pun mengeluarkan penyataan kesanggupanya untuk duduk di kursi perdana menteri Italia.
Dalam pernyataannya di hadapan publik, pada Rabu (3/2) Draghi mengatakan bahwa ini adalah saat yang sulit bagi Italia, karena sedang menghadapi kondisi darudat menghadapi pandemi Covid-19 yang membawa kepada resesi.Â
“Kita akan memenangkan pandemi, menyelesaikan kampanye vaksinasi, menawarkan jawaban atas masalah keseharian warga, meluncurkan kembali negara ini, adalah tantangan yang kita hadapi bersama,†ujarnya.Â
Dalam pernyataan yang sama, pria kelahiran 3 September 1947 yang juga dikenal dengan julukan Super Mario ini berjanji melakukan apapun yang diperlukan untuk menyelamatkan zona euro selama krisis utang.
Meski Draghi tidak memiliki basis politik utama di Italia, namun tidak lama setelah pernyataan kesanggupannnyai, bursa di Italia dikabarkan langsung memberikan reaksi positif.
Akan tetapi bukan berarti jalan mulus ada di hdapannya. Draghi masih harus bekerja keras untuk membujuk sejumlah partai, terutama ekstrim kanan untuk masuk menjadi koalisi.
BERITA TERKAIT: