Melalui pernyataan singkat di X, Musk menyebut kejadian tersebut sebagai aksi terorisme, meskipun polisi setempat belum mengungkapkan motifnya. Menurut laporan media Italia, penyidik masih menyelidiki berbagai kemungkinan, termasuk pembakaran.
Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, yang juga pemimpin partai Liga sayap kanan, menyatakan dukungannya terhadap Musk lewat X.
"Terlalu banyak kebencian tak berdasar terhadap perusahaan mobil Tesla," tulis Salvini, seperti dikutip dari
ABC, Rabu 2 April 2025.
"Musim kebencian dan konflik harus segera berakhir. Solidaritas saya untuk Elon Musk dan semua pekerja yang telah diancam dan diserang," lanjutnya.
Musk mengaitkan peristiwa di Italia ini dengan serangkaian protes dan serangan kekerasan terhadap fasilitas yang terkait dengan perusahaan mobilnya.
Kekerasan anti-Tesla awalnya terjadi di AS, namun kini serangan tersebut semakin meluas ke seluruh dunia.
Di Berlin, dealer Tesla dirusak pada hari Senin oleh aktivis kelompok lingkungan Neue Generation (Generasi Baru), yang menyemprotkan cat ke pintu masuk fasilitas tersebut. Dealer Tesla lain di Verden, Jerman, juga menjadi sasaran pada akhir pekan, saat tujuh kendaraan terbakar di sana.
Penyelidikan atas kebakaran tersebut masih berlangsung dan pemerintah setempat belum berspekulasi mengenai penyebabnya.
Minggu lalu, FBI membentuk satuan tugas untuk menangani semakin banyak insiden kekerasan yang terkait dengan Tesla.
Di AS, serangkaian serangan seperti vandalisme dan pembakaran telah secara resmi dinyatakan sebagai "terorisme domestik." Direktur FBI, Kash Patel, berjanji akan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
"FBI telah menyelidiki peningkatan kekerasan terhadap Tesla, dan dalam beberapa hari terakhir, kami telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk menindak dan mengkoordinasikan respons kami," tulis Patel di X.
"Ini adalah terorisme domestik. Mereka yang bertanggung jawab akan dikejar, ditangkap, dan diadili," lanjutnya.
Kebencian terhadap Musk, yang sudah kontroversial karena hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump dan posisinya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), semakin meningkat. DOGE bertugas memangkas pengeluaran pemerintah AS.
Sejak Januari, puluhan lokasi terkait Tesla telah mengalami demonstrasi, dan Musk menyebut kampanye ini bisa jadi merupakan upaya terkoordinasi yang didanai oleh para donor besar dari kalangan Demokrat, termasuk miliarder George Soros.
Trump mengutuk serangan tersebut, mengusulkan hukuman berat, dan bahkan mengancam akan memenjarakan mereka yang terbukti bersalah hingga 20 tahun di penjara besar di El Salvador.
BERITA TERKAIT: