Penegasan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken saat melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin pada Rabu (27/1).
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken telah menyatakan dukungan terhadap negara-negara Asia Tenggara sebagai
claimant state untuk melawan klaim China.
"Menteri Luar Negeri Blinken berjanji untuk mendukung penggugat Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan RRC," katanya, mengacu pada Republik Rakyat China.
Departemen juga menyebut klaim maritim China ditolak karena melebihi zona maritim yang diizinkan untuk diklaim berdasarkan hukum internasional.
China mengklaim hampir semua kawasan di Laut China Selatan dengan sembilan garis putus-putus. Klaim tersebut tumpang tindih dengan klaim dari Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.
AS menuding China menggunakan situasi pandemi Covid-19 untuk meningkatkan eksistensinya di Laut China Selatan.
Sebelumnya, AS juga telah mengerahkan armada laut yang dipimpin oleh kapal induk USS Theodore Roosevelt pada 24 Januari ke Laut China Selatan sebagai bagian dari operasi kebebasan navigasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: