Pada akhir pekan pertama tahun 2021, Minggu (3/1), para petani berkumpul di perbatasan Singhu Delhi, salah satu dari dua lokasi pusat protes sejak 38 hari yang lalu.
Di sana, mereka berdoa agar Perdana Menteri Narendra Modi diberikan wahyu untuk mencabut UU tersebut.
"Kami berdoa kepada Waheguru (Tuhan) untuk membuat Perdana Menteri Narendra Modi sedikit lebih bijaksana sehingga dia menarik kembali UU yang disahkan," kata seorang pengunjuk rasa, Lakhwinder Singh, seperti dikutip
Sputnik.
Aksi protes tersebut dilakukan menjelang pertemuan antara pemerintah dengan serikat petani pada Senin (4/1) untuk kesekian kalinya.
Sejak awal protes, lebih dari 50 petani dari negara bagian Punjab diketahui meregang nyawa.
"Hampir setiap hari salah satu saudara petani kita meninggal, ada yang bunuh diri. Jika PM Modi masih tidak bisa mencabut UU, itu akan membuktikan bahwa dia tidak berperasaan," ujar seorang pengunjuk rasa, Kuldeep Singh.
Para petani telah mengumumkan rencana untuk "pawai traktor" pada 26 Januari atau Hari Republik Basional, jika pemerintah gagal menerima tuntutan mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: