Berpidato dalam pertemuan tahunan partainya, Bersatu, pada Sabtu (28/11), Muhyiddin menuturkan ia tidak pernah berupaya untuk menunda pemilu, tetapi situasi membuat pesta demokrasi tersebut tidak mungkin dilakukan.
"Jika Anda bertanya kepada saya, kemarin saya bahkan mungkin akan menyarankan Yang di-Pertuan Agong untuk membubarkan parlemen agar pemilu diadakan. Tapi kita semua tahu masalahnya adalah Covid-19," kata Muhyiddin, seperti dikutip
Bernama.
"Insya Allah, setelah Covid-19 selesai, kami akan menggelar pemilu. Kami akan mengembalikan mandat kepada rakyat untuk memilih pemerintahan mana yang mereka inginkan," lanjut dia.
Dalam beberapa pekan terakhir, Muhyiddin mendapatkan tantangan dari oposisi dan beberapa sekutunya untuk menggagalkan rencana anggaran pemerintah 2021 yang dapat memicu krisis.
Meski begitu, pada Kamis (26/11), parlemen akhirnya mengesahkan anggaran tersebut dalam pemungutan suara.
Saat ini, Malaysia tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Bahkan kasus kumulatif meningkat lebih dari empat kali lipat sejak September, menjadi lebih dari 63 ribu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: