Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walau Dinyatakan Bersalah, Mantan Penasihat Keamanan AS Mendapat Pengampunan Penuh Dari Donald Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 26 November 2020, 09:13 WIB
Walau Dinyatakan Bersalah, Mantan Penasihat Keamanan AS Mendapat Pengampunan Penuh Dari Donald Trump
Mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn/Net
rmol news logo   Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dia telah memberikan 'Pengampunan Penuh' kepada mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.

Dalam tweet yang ditulisnya beberapa saat lalu, Rabu (25/11) waktu setempat atau Kamis (26/11) pagi waktu Indonesia, Trump memberikan selamat kepada Flynn.

“Merupakan Kehormatan Saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah diberikan Pengampunan Penuh. Selamat kepada @GenFlynn dan keluarganya yang luar biasa, saya tahu Anda sekarang akan menikmati Thanksgiving yang benar-benar fantastis!” cuit Trump.

Pengampunan Penuh ini mengakhiri penuntutan selama bertahun-tahun dalam penyelidikan Rusia yang membuat Flynn dua kali mengaku bersalah karena berbohong kepada FBI.

Spekulasi bahwa Trump akan mengakhiri pertarungan hukum empat tahunan terhadap pensiunan jenderal itu telah meluas sebelumnya.

Flynn diketahui terlibat dalam penyelidikan federal yang menyelidiki klaim kasus yang mendiskreditkan 'kolusi' antara Trump dengan Rusia. Flynn mengaku bersalah pada 2017 karena telah menyesatkan FBI mengenai percakapannya dengan seorang diplomat Rusia setelah kemenangan Trump pada 2016 lalu, seperti dikutip dari CNN.

Pengampunan yang datang menjelang masa-masa akhir pemerintahan Trump terjadi hanya beberapa bulan setelah Trump meringankan hukuman rekan lainnya, Roger Stone, beberapa hari sebelum dia melapor ke penjara.

Pejabat Departemen Kehakiman mengaku mereka tidak diajak berdiskusi tentang pengampunan Flynn, bahkan baru mengetahui soal pengampunan itu pada hari Rabu. Tetapi pejabat itu, yang tidak ingin disebutkan namanya, mencatat bahwa presiden memiliki kekuatan hukum untuk memaafkan Flynn.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Flynn berterima kasih kepada Trump.

"Pengampunan itu telah menjawab doa kami dan doa suatu bangsa," kata mereka.

Namun, Demokrat mengecam langkah Trump. Menyebut bahwa Pengampunan Penuh' itu tidak layak dan tidak berprinsip.

"Pengampunan dari Flynn adalah tindakan korupsi besar dan penyalahgunaan kekuasaan," kata Ketua DPR Nancy Pelosi.

"Pendukung Presiden telah membangun narasi yang rumit di mana Trump dan Flynn menjadi korban dan Konstitusi tunduk pada keinginan presiden," kata Ketua Komite Kehakiman DPR Jerry Nadler dalam sebuah pernyataan.

"Orang Amerika dengan keras menolak omong kosong ini ketika mereka memilih Presiden Trump," lanjutnya.

Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff mengatakan pengampunan itu bukan kejutan, tapi tetap saja tidak wajar.

"Flynn mengaku bersalah atas kebohongan itu, dua kali. Pengampunan oleh Trump tidak menghapus kebenaran itu, tidak peduli bagaimana Trump dan sekutunya mencoba menyarankan sebaliknya," katanya.

Flynn digulingkan dari posisinya pada Februari 2017 setelah tersiar kabar bahwa dia memang membahas sanksi dengan pejabat Rusia, Kislyak. Flynn, dari Middletown, Rhode Island, adalah salah satu ajudan presiden pertama yang mengakui kesalahan dalam penyelidikan Mueller dan bekerja sama secara ekstensif selama berbulan-bulan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA