Dua Tentara Garda Nasional AS Ditembak Dekat Gedung Putih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 27 November 2025, 06:55 WIB
Dua Tentara Garda Nasional AS Ditembak Dekat Gedung Putih
Dua tentara Garda Nasional AS ditembak dekat Gedung Putih (Foto: Tangkapan layar YouTube CNN)
rmol news logo Dua anggota Garda Nasional Amerika Serikat (AS) dari Virginia Barat ditembak di pusat kota Washington DC, tak jauh dari Gedung Putih pada Rabu 26 November 2025, waktu setempat.

Hingga saat ini kondisi kedua korban masih simpang siur; awalnya Gubernur Virginia Barat Patrick Morrisey menyebut mereka tewas, namun kemudian mengatakan ada “laporan yang saling bertentangan” mengenai keadaan mereka.

Dikutip dari CNN, Kamis 27 November 2025, penembakan terjadi di area dekat Stasiun Metro Farragut West. Menurut sejumlah sumber penegak hukum, kedua tentara sempat terlibat baku tembak dengan pelaku sebelum mereka tumbang. Tersangka kemudian ditahan dan dievakuasi dari lokasi dengan tandu.

Kepolisian Metropolitan DC memastikan area kejadian telah aman dan meminta publik menghindari lokasi. Tidak ada korban lain selain dua anggota Garda Nasional dan tersangka.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa ia mendengar suara tembakan dan melihat “sekelompok orang” memberikan CPR kepada korban yang tergeletak di tanah.

Satuan Tugas Gabungan DC membenarkan bahwa beberapa anggotanya terlibat dalam insiden tersebut dan kini bekerja sama dengan kepolisian serta lembaga penegak hukum lainnya.

Presiden Donald Trump sudah menerima laporan awal dan bereaksi keras di platform Truth Social. “Hewan yang menembak dua anggota Garda Nasional itu akan membayar harga yang sangat mahal,” tulis Trump.

Wakil Presiden JD Vance juga menyampaikan doa bagi kedua tentara yang sempat disebut dalam kondisi kritis. Ia menyebut peristiwa ini sebagai “pengingat menyedihkan bahwa para prajurit, baik aktif maupun Garda Nasional, adalah pedang dan perisai Amerika Serikat.”

Garda Nasional telah ditempatkan di Washington DC sejak Agustus sebagai bagian dari operasi anti-kejahatan pemerintahan Trump. Namun pekan lalu, seorang hakim federal menyatakan pengerahan tersebut ilegal, meski belum memerintahkan mereka untuk segera meninggalkan kota karena pemerintah masih diberi waktu untuk mengajukan banding.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA