Jurubicara Kremlin, Dmitru Peskov mengatakan, Rusia selalu berusaha untuk menghormati persahabatan dengan Yerevan dan Baku dalam setiap upayanya.
"Presiden Putin secara pribadi melakukan segala kemungkinan untuk membawa kedua negara dan rekan-rekannya ke jalur penyelesaian politik-diplomatik yang damai," kata Peskov kepada wartawan, seperti dikutip
Armen Press, Jumat (23/10).
Moskow diketahui telah berhasil membuat Armenia dan Azerbaijan mencapai dua kali gencatan senjata kemanusiaan, meski keduanya tidak dapat bertahan lama.
Bahkan gencatan senjata pertama yang disepakati pada 9 Oktober dan seharusnya berlaku pada 10 Oktober tidak berlangsung dengan berbagai aksi serangan antara kedua belah pihak.
Setelah itu, Yerevan dan Baku kembali menyepakati gencatan senjata kedua pada 17 Oktober dan berlaku pada 18 Oktober. Gencatan senjata itu hanya berlangsung beberapa jam, sebelum adanya pertikaian baru.
Pertempuran sengit di Nagorno-Karabakh saat ini dimulai sejak 27 September. Ketika itu, Azerbaijan dan Armenia terlibat pertempuran dengan adanya dugaan keterlibatan pasukan asing.
Turki yang secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Baku diduga telah mengirimkan para pejuang Suriah dan memberikan peralatan militernya untuk melawan Armenia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: