Hal tersebut disampaikan Maas saat menyampaikan teks pidatonya dalam sebuah konferensi di Paris pada Senin (31/8).
“Kesadaran inilah yang menjadikan multilateralisme sebagai landasan kebijakan luar negeri Eropa,†ujar Maas merujuk pada tuntutan klarifikasi kepada Rusia, mengutip
Reuters.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kasus Navalny merupakan "awan gelap" yang berkontribusi pada hubungan Rusia dan Eropa.
Navalny yang merupakan aktivis anti-korupsi yang diduga diracun. Pada Kamis (20/8), Navalny dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan di pesawat. Jurubicaranya mengaku yakin Navalny telah diracun dengan teh yang ia minum di bandara Tomsk.
Setelah dirawat di rumah sakit Omsk, Navalny diterbangkan ke Jerman pada Sabtu (22/8) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tim dokter Jerman yang merawat Navalny mengaku menemukan zat penghambat kolinesterase yang kemungkinan menjadi penyebab sakitnya. Namun tim dokter Omsk mengatakan sebaliknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: