Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beruang Kutub Yang Kepanasan Masuki Pemukiman Penduduk, Seorang Warga Belanda Tewas Dimangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 29 Agustus 2020, 14:50 WIB
Beruang Kutub Yang Kepanasan Masuki Pemukiman Penduduk, Seorang Warga Belanda Tewas Dimangsa
Ilustrasi, beruang kutub/Net
rmol news logo Seekor beruang kutub dilaporkan telah membunuh seorang pria berkebangsaan Belanda di kepulauan Arktik Svalbard Norwegia, dalam sebuah serangan fatal keenam dalam hampir 50 tahun di wilayah tersebut.

Kejadian mengerikan tersebut dilaporkan langsung oleh pejabat setempat pada Jumat (28/8).

"Korban yang diketahui berusia 38 tahun itu ditemukan dengan kondisi terluka parah di tendanya dan meninggal tak lama kemudian," kata kantor gubernur setempat dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (28/8).

Insiden itu terjadi pada Kamis (27/8) malam waktu setempat di daerah perkemahan dekat kota utama Svalbard, Longyearbyen, yang terletak 1.300 kilometer dari Kutub Utara.

Menurut laporan yang dimuat surat kabar lokal Svalbardposte pria malang tersebut sedang melakukan kegiatan perkemahan.

Orang lain yang kebetulan berada di tempat kejadian kemudian menembak beruang tersebut, yang kemudian ditemukan tewas di tempat parkir bandara setempat.

Menurut para ahli, menyusutnya lapisan es telah mengurangi tempat berburu anjing laut yang disukai oleh beruang kutub. Hal itulah yang mendorong mereka untuk mendekati daerah padat penduduk untuk mencari makanan.

Bulan lalu lembaga meteorologi Swedia melaporkan bahwa kepulauan Svalbard mencatat suhu tertinggi selama lebih dari 40 tahun, 21,2 derajat Celcius (70,2 Fahrenheit), hampir sama dengan rekor sepanjang masa.

Sementara itu menurut studi ilmiah mencatat bahwa pemanasan global di Kutub Utara terjadi dua kali lebih cepat dari bagian planet lainnya.

Di Svalbard yang juga dikenal sebagai Spitzberg, para pejabat keamanan menyarankan masyarakat untuk selalu membawa senjata saat berada di luar perkotaan.

"Beruang umumnya menjauhi manusia. Kita tidak menjadi menu utama mereka, karena mereka lebih suka memakan anjing laut," kata Jon Aars, peneliti di Institut Kutub Norwegia.

"Tapi mereka juga hewan oportunistik, dan jika mereka lapar dan cukup putus asa, kita bisa menjadi mangsanya," tambahnya.

Menurut data yang dihitung pada 2015, kepulauan itu adalah rumah bagi sekitar 1.000 ekor beruang kutub, sebuah spesies yang dilindungi sejak 1973.

Sekitar 300 ekor dari mereka hidup sepanjang tahun di kepulauan. Beberapa dari mereka terkonsentrasi di bagian barat wilayah dekat pemukiman manusia. Kawasan tersebut bebas dari beruang kutub saat masih berlaku aturan legal untuk memburu mereka.

"Kematian pekerja perkemahan itu adalah peristiwa tragis," kata wakil gubernur Svalbard Soelvi Elvedah dalam sebuah pernyataan.

"Tapi ini juga merupakan pengingat yang kuat bahwa kita berada di negara beruang kutub dan harus mengambil tindakan pencegahan untuk membela diri," tambahnya.

Lima serangan mematikan terhadap manusia sebelumnya tercatat sejak 1971.

Kematian terakhir akibat insiden serupa terjadi pada tahun 2011 ketika seekor beruang menyerang sekelompok pekemah Inggris dalam perjalanan sekolah. Seorang siswa berusia 17 tahun tewas dan empat lainnya terluka sebelum hewan itu dibunuh saat itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA