Sekretaris Jenderal Sadtu, Mugwena Maluleka mengatakan, infeksi Covid-19 di Afrika Selatan telah meningkat sejak pembukaan sekolah-sekolah. Untuk itu, ia mengatakan, Sadtu sepakat untuk menyerukan penutupan sekolah untuk menghentikan penyebaran virus.
"Di negara itu, virus mencapai puncaknya dan pada saat yang sama, kita berada di musim dingin yang dikenal sebagai musim influenza," ujarnya seperti dikutip
Anadolu Agency.
Ia mengatakan, jika sekolah tetap buka, pelajar, guru, dan staf akademik akan berada dalam risiko yang tinggi terinfeksi virus corona.
Bulan lalu, lebih dari 100 sekolah di Afrika Selatan ditutup sementara untuk dekontaminasi dan pelacakan kontak setelah adanya penyebaran di sekolah-sekolah tersebut.
Namun pada 8 Juni, sekolah-sekolah kembali dibuka untuk siswa kelas 7 dan kelas 12 secara bertahap.
Pihak berwenang juga menerapkan berbagai tindakan pencegahan di sekolah, termasuk pengecekan suhu badan dan mewajibkan penggunaan masker serta mematuhi jarak sosial.
“Semua bukti di lapangan menunjukkan tidak ada pengajaran dan pembelajaran yang efektif yang terjadi dalam kondisi saat ini,†kata Malulek.
Alih-alih belajar di sekolah, Sadtu menyarankan agar para siswa belajar melalui media lain seperti TV, radio, dan secara daring.
Hingga saat ini, Afrika Selatan sudah mencatatkan 287.796 kasus Covid-19 dengan 4.172 kematian. Menteri Kesehatan Zweli Mkhize mengatakan, pasien yang sudah pulih sudah mencapai 48 persen atau 138.241 orang.
BERITA TERKAIT: