Hibah yang sedang dilaksanakan di bawah Bantuan Pemulihan Pasca Bencana yang baru diluncurkan melalui UNDP dan mitranya itu akan menyediakan bahan atap untuk perumahan masyarakat dan fasilitas kesehatan serta fasilitas pendidikan terpilih yang rusak akibat Topan Idai di distrik Chimanimani dan Chipinge di Zimbabwe timur pada Maret lalu.
Program pemulihan, yang akan dilaksanakan selama periode 12 bulan, didanai oleh pemerintah Cina di bawah Dana Bantuan Kerjasama Selatan-Selatan (SSCAF) yang bertujuan untuk mendukung implementasi agenda 2030 Agenda Pembangunan Berkelanjutan negara-negara berkembang.
Berbicara pada peluncuran itu, Dubes Tiongkok untuk Zimbabwe, Guo Shaochun, mengatakan melalui SSCAF China tetap berkomitmen untuk membantu para korban Topan Idai di Zimbabwe.
“Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab dan sebagai sahabat semua penduduk Zimbabwe, China telah melakukan yang terbaik untuk memberikan semua jenis bantuan kepada Zimbabwe,†kata Guo, seperti dikutip dari
Xin Hua, Sabtu (4/7).
Dia mengatakan pemerintah Cina dan UNDP telah mempertahankan kerja sama dan koordinasi di Zimbabwe dan bagian-bagian lain dunia. Dia juga menambahkan bahwa kerja sama dalam proyek rekonstruksi akan membuat pelaksanaannya lebih efisien.
“Selain proyek yang ditandatangani hari ini, sementara itu, dengan kerja sama dengan WFP, UNICEF dan Dana Kependudukan PBB, empat proyek lain yang didanai oleh Tiongkok sedang dilaksanakan di Zimbabwe pada bantuan kemanusiaan, keamanan pangan, kesehatan dan kesejahteraan, dan pengentasan kemiskinan,†ungkapnya.
Guo mengatakan kerja sama multilateral telah menjadi pola penting dalam bantuan Tiongkok untuk Zimbabwe dan negara-negara berkembang lainnya.
Berbicara pada acara yang sama, Menteri Pemerintah Daerah, Pekerjaan Umum, dan Perumahan Nasional Zimbabwe, Juli Moyo menyatakan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Tiongkok dan semua mitra yang terlibat dalam upaya membantu pemulihan pasca bencana di Zimbabwe.
“Pendanaan datang pada waktu yang tepat di mana kita berurusan dengan efek residu Topan Idai. Intervensi oleh Republik Rakyat Cina melalui UNDP telah memungkinkan pemerintah Zimbabwe untuk beralih dari bantuan darurat ke pemulihan,†Kata Moyo.
Moyo mengatakan melalui bantuan itu, pemerintah Zimbabwe telah membuat banyak langkah dalam memulihkan keadaan normal di Chimanimani dan Chipinge serta tujuh kabupaten lainnya yang terkena dampak bencana alam.
Topan Idai adalah salah satu topan tropis terburuk yang pernah melanda Afrika selatan. Badai itu menyebabkan kerusakan besar di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi, menewaskan lebih dari 1.300 orang, dan banyak lagi yang hilang.
Di Zimbabwe, topan itu menewaskan sedikitnya 185 orang. Menurut data FAO, badai topan Idai telah membuat 270 ribu orang di negara itu sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
BERITA TERKAIT: