Dilansir dari
Reuters, protes sendiri dipicu oleh pembunuhan musisi populer Haacaaluu Hundeessaa dari etnis Oromo pada Senin malam (29/6). Protes kemudian menyebar dari Adis Ababa ke Oromiya dan sekitarnya.
Protes kemudian meluas menjadi bentrokan pada Selasa (30/6), di mana Oromo yang merupakan etnis terbesar di Ethiopia merasa dikucilkan dari politik.
Enam saksi menggambarkan situasi tersebut seperti mengadu domba etnis Oromo dengan beberapa kelompok etnis lainnya, di mana kedua belah pihak juga berselisih dengan polisi. Mereka diketahui melemparkan batu ke arah polisi.
“Kami mengadakan pertemuan dengan masyarakat, dan kami disuruh mempersenjatai diri dengan apa pun yang kami miliki, termasuk parang dan tongkat. Kami tidak lagi mempercayai polisi untuk melindungi kami, jadi kami harus mempersiapkan diri," ujar seorang warga Addis Ababa yang tidak ingin disebutkan namanya.
Insiden tersebut telah merenggut 81 nyawa. Komisioner Polisi Regional, Bedassa Merdassa mengatakan, korban tewas termasuk 78 warga sipil dan tiga anggota pasukan keamanan.
Menurut tiga saksi, pada Rabu (1/7), militer telah dikerahkan dibeberapa daerah.
BERITA TERKAIT: