Pertemuan itu melanjutkan apa yang sudah disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat berkunjung ke Beograd pada minggu lalu terkait Kosovo. Kunjungan Lavrov itulah yang membuat Putin merasa harus lebih fokus lagi untuk mencari solusi bersama terkait masalah Kosovo, dikutip dari
Tass, Rabu (24/6).
Setelah pembicaraan dengan Putin, Presiden Republik Serbia Aleksandar Vucic menulis dalam akun Twitternya:
"Sangat penting bagi saya untuk mendengar posisi dan analisis Presiden Putin, kami melakukan pertemuan yang tulus dan baik. Kami berbicara tentang semua masalah utama, bagaimana situasi di Kosovo dan Metohija, kawasan, serta dunia dan kerja sama ekonomi. Saya berterima kasih kepada Presiden Putin untuk keramahtamahannya yang hangat," kata Vucic.
Serbia tak bisa bergabung dengan Uni Eropa jika belum menyelesaikan hubungannya dengan Kosovo, sebuah provinsi di Serbia yang mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri pada 2008, tetapi sampai saat ini pemerintahan Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.
Pada November 2018 Kosovo mengenakan tarif impor 100 persen untuk barang-barang Serbia.
Persoalan kemudian menjadi berlarut-larut dan perpecahan semakin memanas.
Pada 6 Juni, Kosovo menghapus semua hambatan perdagangan, membuka jalan bagi dimulainya kembali perundingan dengan Serbia. Tapi Kosovo tetap bersikeras ingin pengakuan penuh atas kemerdekaannya oleh Serbia.
"Kami memasuki pembicaraan ini dengan itikad baik," kata Vucic, dikutip dari
Euractiv, Selasa (23/6).
Pihak berwenang di Pristina menentang keterlibatan Miroslav Lajcak (utusan Uni Eropa), karena negara asal Lajcak, Slovakia, termasuk yang tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.
Kosovo lebih suka melihat Amerika Serikat sebagai mediator utama.
Kosovo diakui oleh lebih dari 110 negara termasuk Amerika Serikat, tetapi tidak oleh Serbia dan sekutunya, Rusia dan China, yang telah menghalangi Kovoso untuk bergabung dengan organisasi internasional termasuk PBB.
Rencananya, masalah Kosovo akan dirundingkan bersama pada pekan depan di Gedung Putih. Presiden Serbia Aleksandar Vucic dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Kosovo Hashim Thaci, yang saat ini sedang digempur tuduhan kejahatan perang.
BERITA TERKAIT: