Demikian laporan dari kantor berita resmi Korea Utara,
KCNA, yang dikutip oleh
Sputnik, Senin (22/6).
Dalam laporan tersebut,
KCNA juga menyebut, ada lebih dari 3.000 berbagai jenis balon udara yang disiapkan untuk mengirim selebaran tersebut.
Sementara saat ini percetakan di Korea Utara tengah mempercepat pencetakan untuk jutaan selebaran tambahan.
Mengutip jurubicara Deparyemen Front Bersatu Komite Sentral Partai Pekerja Korea,
KCNA memuat, Korea Utara memahami bahwa penyebaran selebaran merupakan pelanggaran perjanjian antar-Korea.
Meski begitu, Korea Utara tidak akan mengubah rencana tersebut karena hubungan Utara-Selatan sudah hancur.
Rencana penyebaran selebaran dari Korea Utara sendiri pertama kali diungkapkan pada Sabtu (20/6). Pada saat itu,
KCNA melaporkan, mahasiswa dari semua universitas siap untuk membagikan selebaran ketika daerah perbatasan dibuka.
Rencana penyebaran selebaran ke Korea Selatan sendiri dipicu oleh aksi para pembelot yang menyebarkan selebaran yang memuat penghinaan terhadap Pemimpin Tetinggi Partai Pekerja Korea melalui perbatasan.
Korea Selatan sendiri sudah berjanji akan menghentikan aksi para pembelot. Namun nyatanya aksi tersebut belum juga terhenti.
Pekan lalu, Korea Utara juga sudah meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang telah meningkatkan ketegangan kedua negara secara signifikan.
BERITA TERKAIT: